Thursday, August 22, 2013

PENGALAMAN MEMASANG BURUNG NIGHTINGALE / SIKATAN LONDO / GENTAWIS

JAKARTA SELATAN - Pengalaman pribadi selama mudik lebaran (pulang kampung). Sedikit cerita tentang burung Gentawis (kata: orang Batang, Pekalongan) / Sikatan Londo / Nightingale.

Ketika sedang menebang pohon bambu buat keperluan membuat atap untuk teras belakang rumah, yang lokasi persisnya di perkebunan kakek tepatnya di desa Candi Gugur, Kec. Bawang, Kab. Batang, Pekalongan - Jawa Tengah, tiba-tiba terdengar suara sepasang burung gemrecek yang ukuran besarnya sebesar burung cipoh / cipow / sito / sirtu, namun berbeda warna, yaitu berwarna persih seperti burung trucukan, jadi warna bulunya seperti trucukan dan postur serta modelnyanya sebesar cipoh, kala itu kita bingung, burung apa ya ?.

Kita punya firasat, tidak mungkin burung akan selalu bunyi seperti ini jika tidak ada apa-apa, dan ternyata benar ada sarang di sela-sela pohon salak dengan anak yang baru mulai berbulu sebanyak 2 ekor.


Keesokan harinya, kita bersama 3 sodara lain [Fatkhi, Aziz dan Taufik (adik ipar)] berinisiatif untuk mencoba memasang, dan alhamdulillah dapet induknya, namun kerena selama memasang (ngalahin) kita tinggal pulang kerumah untuk meneruskan pekerjaan dan akhirnya baru bisa dilihat keesokan harinya lagi, ternyata kondisi induk sudah mati.

Kesempatan kedua, kita coba lagi masang untuk mendapatkan induk yang satunya, tidak lama kita sampai tempat dimana kita dapatkan anakan, tiba tiba ada suara dari kejauhan dan lama-lama mendekat dengan suara ocehan yang sangat indah, jika dibilang bisa menyerupai suara kacer, bisa juga seperti suara cipoh, dan ada juga sedikit mirip suara sikatan dan setelah mendekat dan kelihatan, benar ternyata burung itu adalah yang kita cari, namun karena induk yang satunya sudah tidak ada sangatlah susah untuk didapatkannya.

Hari berikutnya, Taufik (adik ipar) pergi ke pasar burung Limpung, sekitar 13 KM dari rumah dan mencoba cari burung itu, dan ketika ditemukan ada seorang pedagang yang jual pas ditanyakan berapa harganya ? ternyata cukup lumayan Rp 150 ribu dengan kondisi anakan yang baru makan voer halus.

Akhirnya karena sudah keburu mau berangkat lagi ke Jakarta, ya udah tidak diterusin lagi pencariannya.

ARTIKEL LAIN TERKAIT BURUNG CIPOH/CIPOW/CITO/SIRPU/SIRTU:
Demikian sedikit cerita pribadi, dan semoga yang belum kita dapatkan bisa berkembangbiak agar tetap terjaga kelestarinnya.

Salam Hobby Mania