Tuesday, January 5, 2010

Ini Dia Burung Perkutut Bernilai Miliaran



Komunitas di luar pecinta burung perkutut, yakinlah, bakal berdecak kagum dan geleng kepala mendengar ini. Seekor perkutut jawara nasional, peraih point LPI (Liga Perkutut Indonesia) tertinggi, bandrolnya ternyata tak hanya jutaan tapi tembus miliaran rupiah.

Hasil penelusuran www.lawupos.net, burung perkutut jawara nasional pertama yang dibandrol miliaran rupiah adalah Susi Susanti. Perkutut jawaran di era tahun 80-an, milik H. Muhammad, Surabaya ini pernah dibandrol Rp 0,75 miliar (Rp 750 juta). Bergelang GM, Susi Susanti sempat merajai konkurs perkutut dalam negeri hingga empat tahun berturut-turut.

Perkutut jawara nasional lain yang dibandrol selangit adalah Misteri Bahari. Perkutut milik John Suwandi, Cirebon, Jawa Barat ini, moncer di era tahun 90-an. Perkutut non ring, dengan karakter suara dobel berujung panjang ini, di masa kejayaannya, sempat ditawarkan Rp 1 miliar. Oleh, A Lung, peternak perkutut berlebel Kopa Surabaya, perkutut ini ditawar Rp 600 juta. Tapi John, hanya tersenyum. Belakangan, Misteri Bahari diternak dan anakannya (piyikan atau bakalan) dibandrol antara Rp 30 juta – Rp 50 juta).

Masih di era 90-an akhir, kembali muncul perkutut jawara dengan bandrol selangit. Rating itu dimiliki Meteor, perkutut milik Tim Terminal Surabaya. Bertipe bunyi dobel, dobel ples, besar dan berujung panjang, Meteor dimasa jayanya dibandrol 1,5 miliar. Dan lagi-lagi tawaran di bawah Rp 1 M ditampik pemilik. Tim Selancar pilih Meteor masuk kandang. Anak Meteor juga dibandrol selangit. Sekitar Rp 40 – Rp 75 juta.

Masuk era 2000-an, perkutut jawara nasional peraih point tertinggi LPI, yang dibandrol miliaran, jumlahnya kian bertambah. Tim Terminal Surabaya, kembali pecahkan rekor sebagai pemilik perkutut jawara. Salah satunya, perkutut yang diberi nama Aljazair. Burung bergelang MLT asal Bangkok ini, dibandrol Rp 1,7 miliar.

Selain Aljazair, muncul pula Jamaika, perkutut milik Hendy, peternak WAT Tasik Malaya, kemudian Jamela H. Zainuri Hasyim, Bandung, serta Edy Yusuf dengan beberapa perkutut yang terkenal dengan nama belakang Raja. Seperti Mustika Raja, Pusaka Raja dan Tombak Raja. Deretan nama perkutut jawara itu, rata-rata dibandrol Rp 1 miliar lebih.(elpos)