Thursday, November 28, 2013

Burung Sikatan Sunda


Burung sikatan sunda/sunda blue flycatcher (Cyornis caerulatus) adalah satu diantara type burung flycatcher di Indonesia, serta terhitung anggota keluarga Muscicapidae. Burung ini tetap berkerabat dekat dengan sikatan cacing/hill blue flycatcher (Cyornis banyumas), atau di kelompok kicaumania kerap dimaksud tledekan gunung. Tetapi, tidak sama dari tledekan gunung, populasi burung sikatan sunda di alam liar saat ini semakin menipis serta telah ada dalam status Vulnerable (rawan).

Sikatan sunda terhitung burung dimorfik seksual, hingga burung jantan gampang sekali dibedakan dari burung betina. Pada burung jantan, badan sisi atas berwarna biru. Dahi, punggung bawah, serta tunggirnya biru metalik (mengkilap).

Adapun sisi dada berwarna merah bata, serta dengan cara bersangsur-angsur bakal alami gradasi warna jadi jingga tua serta kuning tua dibagian perutnya. Warna bulu dibagian tenggorokan lebih pucat dari pada sisi dada. Sisi dagu mempunyai bintik hitam.

Sekilas lalu, tampilan burung sikatan sunda jantan serupa dengan tledekan gunung. Cuma saja, pada sikatan sunda, sisi tunggirnya berwarna biru metalik. Posturnya sedikit lebih kecil, dengan panjang seputar 14 cm (tledekan gunung seputar 15 cm).

Sexing burung sikatan sunda

Burung sikatan sunda betina mempunyai warna cokelat pada badan sisi atas. Punggung, tunggir, serta ekornya berwarna biru. Adapun sisi mantel ada sapuan warna kebiruan.

Badan sisi bawah nyaris sama juga dengan burung jantan. Cuma saja, dibagian dagu tak ada bintik hitam sebagaimana burung jantan. Kaki abu-abu tua, paruh hitam, serta Irislah coklat-tua. Lingkar-mata pada burung betina kuning tua.

Walau nama resminya sikatan sunda, spesies burung ini malah cuma didapati di Sumatera serta Kalimantan. Di bawah ini tiga ras/subspesies sikatan sunda serta lokasi persebarannya :
  • Cyornis caerulatus albiventer (Junge, 1933) : Burung endemik di Sumatera. Warna di bagian tungging burung jantan lebih putih.
  • Cyornis caerulatus rufifrons (Wallace, 1865) : Habitat di lokasi barat Kalimantan. Pada burung jantan, sisi dahi tersapu warna merah-bata.
  • Cyornis caerulatus caerulatus (Bonaparte, 1857) : Habitat di lokasi utara, timur, serta selatan Kalimantan. Jadi, ras ini dapat didapati di Sabah, Kuching, Serawak (Malaysia), serta Brunei Darussalam. Pada burung jantan, dagu berwarna hitam.

Nada kicauan burung sikatan sunda
Nada burung sikatan sunda sesungguhnya tetap kalah dibanding dengan tledekan gunung, dan tak terlampau beragam. Cuma saja, Om Kicau belum beroleh info selanjutnya tentang performa suaranya saat dipelihara didalam sangkar, serta melakukan program pemasteran.

Baiknya memanglah tak perlu dipelihara, lantaran statusnya telah mendekati terancam punah. Jadi, cukup mendengar serta mengunduh audionya saja yang bakal diberikan disini. Audio dapat dipakai untuk fasilitas memancing tledekan gunung supaya rajin bunyi.

Jika memperbandingkan nada aslinya di alam liar, nada tledekan gunung tambah lebih unggul. Kicauan burung sikatan sunda adalah gabungan suara lemah serta tinggi, diikuti 1-2 suara nyaring, rendah serta panjang, yang terdengar seperti ini : “sit.. sit.. tiuuuw…”, walau terdapat banyak variasi lain untuk individu burung yang tidak sama.

Lain perihal dengan kicauan burung tledekan gunung di alam liar, yang dapat terdiri atas 2-4 suara yang merdu serta nyaring (ngerol), diiringi dengan getaran alami penurunan, atau diselingi suara parau/serak.