Friday, May 2, 2014

Teknik Menangkar Jalak Suren


 

Teknik Menangkar Jalak Suren | Bro Kicau -Jalak suren sesungguhnya dapat ditemukan nyaris di semua pelosok Indonesia. Tetapi, saat ini burung ini makin susah ditemukan. Apa yang dihadapi burung lain, populasinya semakin hari semakin susut di alam, nyatanya juga dihadapi jalak suren. Pencemaran sawah oleh pestisida, penangkapan untuk dipelihara atau diperdagangkan, serta penciutan rimba adalah pemicu utama berkurangnya populasi jalak suren yang bernama ilmiah Sturnus contra jalla.

Kelebihan jalak suren
Jalak suren dilambangkan untuk burung jinak penjaga rumah. Dengan pelihara burung ini, rumah bakal senantiasa terjaga tiap-tiap hari. Barangkali ada benarnya asumsi ini lantaran jalak suren adalah burung yang benar-benar sensitif. Bila ada orang datang, bakal bertemura nyaring serta beragam. Dapat dimengerti bila beberapa orang yang pelihara burung ini.

Ada empat argumen orang pelihara jalak suren. Pertama, untuk melindungi rumah. Ke-2, untuk kesenangan. Ketiga, untuk memancing nada burung lain supaya turut berkicau. Kecerewetan jalak uren bakal merangsang burung lain untuk keluarkan nyanyiannya. Jalak suren bisa jadikan master untuk whamei atau whabi. Ke empat, untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran pada kelestarian type burung ini serta argumen ekonomis. Jalak suren hasil penangkaran bisa diperjualbelikan dengan harga Rp 350. 000, 00 per gunakan.

Membedakan jantan serta betina
Jalak suren mulai dewasa pada usia 8-10 bln.. Ciri fisik serta perilaku burung jantan serta betina mulai dapat dibedakan. Untuk membedakannya, mesti dikerjakan dengan penilaian yang seksama.

Jalak suren jantan mempunyai badan berupa lurus dengan ukuran relatif semakin besar dari betina. Badannya lonjong serta panjang, kepa-lanya semakin besar serta bulat, paruhnya relatif lebih panjang serta kokoh. Bulu kepala, punggung, serta dada berwarna hitam legam serta mengilat. Warna merah pada kulit diatas mata lebih cerah serta terang. Di bagian yang mempunyai bulu warna putih, di badan sisi bawah, terlihat lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang serta menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang serta lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang serta lebih melebar waktu mengembang.


Yang betina mempunyai wujud badan bulat serta pendek. Warna hitam serta putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, serta ekornya lebih pendek serta halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah di bagian mukanya lebih pucat di banding burung jantan.

Diluar itu, kesibukan serta gerakan burung jantan relatif lebih lincah serta agresif dari yang betina. Nada ocehannya lebih cerewet, beragam, serta lebih keras dari betina.

Untuk maksud penangkaran, burung jantan serta betina mesti diambil yang mempunyai pandangan mata tajam, postur tegap, gesit, gerakan lincah, nada lantang, serta nafsu makan tinggi.

Langkah menangkar

Penangkaran adalah jalan keluar utama dalam melindungi populasi jalak suren agar tak hingga punah. Dalam menangkarkan jalak suren, beberapa hal di bawah ini butuh di perhatikan.

Kandang baiknya mempunyai wujud meninggi. Didalam kandang disiapkan tanaman yang tinggi, bercabang banyak, serta berdaun lebat, umpamanya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang serupa dengan tanaman itu. Lantai kandang juga butuh ditanami tanaman perdu atau semak serta rumput-rumputan. Tempat berteng-ger diupayakan yang besar atau melebar untuk mempermudah perkawinan. Tempat pakan mesti cukup cukup serta kebersihannya dijaga. Tempat minum serta mandi juga butuh disiapkan. Cahaya matahari mesti bisa masuk ke kandang dengan cara cukup. Banyak cahaya matahari yang masuk benar-benar memastikan produktivitas perkawinan serta telur. Diluar itu, pastinya juga butuh tempat berteduh pada saat ada hujan.

Menurut pengalaman, jalak suren yang diletakkan dalam kandang memiliki ukuran 100 x 175 x 200 cm atau yang semakin besar lagi (3 x 3 x 4 m) nyatanya dapat berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang ada didalam kandang diatur sampai mirip keadaan alami.

Pakan yang didapatkan berbentuk pepaya, pisang, serta serangga (umpamanya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.

Diluar itu, juga di beri voor yang berkwalitas baik. Dengan pakan seperti ini, sepasang jalak suren yang telah jodoh bakal berkembang biak dengan baik.

Jalak suren mulai siap berbiak pada usia 10-12 bln.. Setahun untuk betina serta 1, 5-2 th. untuk jantan adalah usia ideal untuk penjodohan. Umumnya betina lebih cepat dewasa kelamin di banding jantan.

Teknik penjodohan bisa dikerjakan dengan cara-cara. Pertama, bila jumlahnya banyak, penjodohan dapat dikerjakan dengan cara bebas. Berarti, masing-masing burung dibebaskan menentukan pasangannya. Apabila ada sepasang burung yang sama-sama berdekatan, berkicau sahut-sahutan, serta bercumbu, itu tandanya jodoh. Burung yang telah jodoh mesti dipindahkan dalam kandang sendiri. Umumnya burung yang telah jodoh bakal merajai diantara yang lain serta menyerang sesamanya atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang keduanya sama jodoh atau berebut jodoh. Ini bakal mengganggu sistem perkawinan serta perkembangbiakan selanjutnya.

Bila cuma ada dua ekor, seekor jantan serta seekor betina, penjodo-han bisa dikerjakan dengan mendekatkan betina ke jantan. Langkahnya, burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung. Burung jantan dilewatkan dalam kandang penangkaran. Setelah itu, sangkar kecil diisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Lantaran mempunyai karakter berahi yang tinggi serta musim kawin selama th., ke-2 burung ini bakal selekasnya jodoh.

Burung yang telah jodoh bakal lakukan perkawinan 2-4 minggu sesudah penjodohan. Setelah itu, burung bakal bikin sarang untuk bertelur pada tanaman yang banyak cabangnya.

Dalam kandang penangkaran jalak suren bisa dirangsang bikin sarang. Langkahnya, di sebagian tempat yang layak untuk bersarang -misalnya pada tanaman yang mempunyai banyak cabang kuat, terlidung, serta aman dari gangguan- di beri tatanan basic sarang. Di tempat-tempat yang sudah ditetapkan itu di taruh bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini diatur melingkar atau dalam tumpukan yang teratur. Langkah tersebut bisa merangsang serta menolong jalak suren untuk bersarang.

Jalak suren bakal menentukan sendiri tempat yang sesuai sama untuk bersarang. Pembuatan sarang dikerjakan sepanjang 5-10 hari, bergantung agresivitas burung. Ukuran sarang terhitung besar. Panjang tumpukan susunan sarang pada 35-45 cm, lebar 20-30 cm, serta tinggi seputar 20 cm. Lubang tempat keluar masuknya burung ada di permukaan atas sarang, agak miring dengan derajat kemiringan pada 40-45°.

Jalak suren adalah satu diantara, barangkali hanya satu, type dari keluarga Sturnidae yang bikin sarang bukan hanya didalam rongga pohon, namun menyimpan sarang pada cabang-cabang pohon.

Telur jalak suren berwarna biru, memiliki ukuran 19, 8 x 27, 7 mm, serta sejumlah 3-4 butir. Telur dierami bertukaran oleh burung jantan serta betinanya. Telur-telur itu bakal menetas sesudah 14 hari dierami. Tak hanya untuk pengganti sepanjang pengeraman telur, yang jantan juga melakukan tindakan untuk penga-man diluar sarang. Anak jalak suren bakal dipelihara induknya hingga berusia 1, 5 bln..

Jalak suren dapat berkem-bang biak selama th.. Puncak perkembangbiakan berlangsung pada pertengahan th., yakni pada bln. Januari-Juni. Bln. Juli-Desember adalah saat penurunan perkawinan.

Perawatan anak

Induk jalak suren bakal menyuapi anaknya yang baru menetas dari telur dengan pakan berbentuk serangga, umpamanya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau type serangga lain yang didapati. Anak jalak suren tidak sering disuapi buah-buahan. Sekian juga dengan anak yang telah keluar dari sarang, pakan yang didapatkan berbentuk serangga, hingga anakan usia 1-1, 5 bln.. Kemudian anak jalak suren mulai makan buah-buahan.

Pemberian makanan dikerjakan 1-2 jam sekali tiap-tiap hari. Kurang lebih usia 1, 5 bln. anak jalak suren telah disapih oleh induknya.

Setelah itu anak jalak suren bisa dipisah dari induknya serta diperlakukan seperti jalak suren dewasa. Burung muda ini setelah itu dapat dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya. (Drs. Anthan Warsito)