Segmen pasar burung love bird di Madiun dan sekitarnya,
menggeliat dalam beberapa bulan terakhir ini. Namun di balik itu, muncul
kekhawatiran booming produksi dan harganya jatuh ke titik terendah.
Pengamatan di Pasar Burung Srijaya Madiun, misalnya, hampir
setiap ekor love bird yang terpajang di kios ludes dilamar penggemar. Padahal,
jika menilik harga yang ditawarkan, bisa dibilang selangit. Untuk love bird
jenis biasa non klep, diperjual belikan dengan harga Rp 350 .
Sementara love bird jenis klep, di atas Rp 750 ribuan. Love
bird jenis albino misalnya, dihargai Rp 800-an. Spasang siap ternak bisa
tembus Rp 2,5 jutaan. Jenis lotino mata hitam dan merah
tetap jadi icon love bird. Harganya makin selangit. Rata-rata di atas Rp 1
jutaan ke atas.”Pasaran love bird memang lagi bagus dalam beberapa bulan
terakhir ini. Penggemarnya juga semakin banyak,” ujar Agus, pedagang burung
Pasar Burung Srijaya Madiun.
Namun di balik tingginya permintaan dan harga love bird saat ini, muncul
bayang-bayang kekhawatiran di kalangan penggemar. Yakni terjadi booming
produksi lantas permintaan turun drastic dan harga hancur ke titik terendah.
Seperti yang terjadi pada kenari. Prediksi ini serta mert dibantah pedagang.
Diakui, dulu love bird memang sempat booming, lantaran muda diternak.”Namun itu
hanya untuk love bird jenis biasa non klep,” ungkap pedagang. Khusus untuk love
bird dengan icon tinggi, seperti albino dan lotino, diyakini tetap akan
bertahan. Kalau toh harganya turun, tidak akan sampai ke titik terendah.
(elpos)