Peluang Usaha Ternak Burung Murai Batu prospeknya
sangat bagus sebab disamping memang suara kicauannya yang merdu burung murai
batu juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Tiap satu murai jantan berusia 1
minggu, seharga Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta, tentu ini adalah harga yang
lumayan untuk seekor burung kecil. Inilah seperti yang saya kemukakan di atas
bahwa peluang usaha ternak burung murai batu prospeknya sangat
menjanjikan.
Dalam ternak murai batu yang harus diperhatikan adalah cara menjodohkan yang jantan dan
yang betina, sebab jika si jantan tidak suka pada si betina maka burung murai
batu ini tak akan menghasilkan telur. Murai jantan dan betina memiliki
perbedaan pada warna bulu, dimana murai jantan memiliki warna bulu yang pekat
dan tua, untuk bagian atas hitam maka murai jantan berwarna hitam dan berkilau.
Sedangkan murai batu betina berwarna pudar untuk bagian atas yang berwarna
hitam dan dada yang berwarna coklat pudar.
Untuk memulai beternak murai batu maka dipilih induk jantan
yang berumur minimal 1 tahun dan induk betina berumur 10 bulan. Pilihlah induk
burung yang rajin bunyi dan tidak cacat fisiknya. Penjodohan dilakukan dengan
mendekatkan burung dalam dua sangkar yang berbeda, jika terlihat cocok maka
mulailah disatukan kandangnya.
Kandang murai batu memilki ukuran 1m x 2m tinggi 2m. Di
dalam kandang harus ditata rapi antara tempat pakan, tempat minum burung,
tempat mandinya dan tempat sarang. Untuk bagian tempat sarang anda dapat
membutnya dari kayu dengan ukuran 40cm x 20cm tinggi 30cm.
Panjang x lebar x tinggi: Untuk murai batu dan burung ukuran
sedang, disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot
mengerjakannya ==> panjang dan lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200 cm.
Bahan: bisa dari apa saja asal kuat.
Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau
papan yang tahan lama dsb.
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah
genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting
keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Perlu diperhatikan juga yaitu makanan burung murai batu
supaya anak burung yang dihasilkan berkualitas prima. Untuk pakan bisa kita
berikan full jangkrik. Namun bisa juga kita kasih makan ulat atau pelet
burung.
Cara menjodohkan muarai batu
Pertama kita harus tahu dulu mana murai betina dan jantan
yang sudah siap di jidihkan atau istilahnya sudah saling jatuh cinta. Cara
mengetahuinya mudah sekali yaitu antara satu sangkar Murai jantan dan tiga
sangkar masing-masing berisi murai betina didekatkan satu sama lain.
Dari situ, akan terlihat mana Murai betina yang disukai oleh
murai jantan yang sudah birai. Setelah kita lihat keduanya siap, baru kita
masukkan ke dalam kandang besar untuk perkawinan. Biasanya kalo kedua burung
sudah saling cocok, Individu Jantan akan memperlihatkan bahasa tubuh, seperti
mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan suara yang merdu untuk menarik
perhatian individu betina.
Jika reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan
melebarkan kedua sayapnya, itu menandakan is sudah benar-benar siap untuk
kawin. Maka segera masukkan kedua indukan dalam kandang penangkaran yang besar.
Keluarkan betina dari dalam sangkar, sedangkan indukan Jantan usahakan masih
didalam sangkar yang digantung di dalam kandang besar. Biarkan proses
penjodohan ini berlanjut sampai indukan Betina benar-benar siap untuk
dikawinkan. Biasanya indukan betina akan sering hinggap disekitar sangkar
indukan Jantan. Burung murai batu normalnya dapat bertelur du atau tiga buah
telur dalam sebulan.
Dalam beberapa kejadian, jika burung telah ditempatkan
bersama-sama, mereka akan cepat melakukan aktifitas perkawinan. Setelah ini
berlangsung, indukan betina akan membangun sarangnya dalam waktu sehari dan
akan mulai bertelur pertama kali setelah hari-hari berikutnya. Telur pertama,
kedua dan ketiga biasanya merupakan telur yang tidak berproduksi/tidak menetas
(infertilitas).
Idealnya, burung harus membangun sarangnya beberapa hari
setelah saling mengenal. Biasanya induk Jantan yang mulai menyusun sarang.
Setelah separuh dari sarang terkumpul, induk betina akan segera keluar sarang
dan mulai menyelesaikan sarangnya.
Biasanya, setelah 2 hari berlangsung sarang akan selesai dan
induk betina akan beristirahat. Setelah kurang lebih 4 hari, induk betina akan
mulai bertelur. Dalam sehari ia akan bertelur sekali. Jumlah telur yang akan
dierami 3 dampai 4 telur. Bahkan ada yang sampai berjumlah 5 telur. Saat jumlah
telur sudah mencapai 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai melakukan
pengeraman.
Itulah sekilas info Peluang Usaha Ternak
Burung Murai Batu. Silahkan di coba.[peluangusaha-oke.com]