Mewaspadai Penyakit Tetelo Pada Burung Ocehan | burungbudidaya -Di musim pancaroba adalah keadaan yang cukup mencemaskan untuk beberapa peternak terutama pada hewan unggas peliharaan mereka, seperti ayam, bebek serta burung. Lantaran di waktu seperti itu, sebagian penyakit sering ada serta menyerang hewan unggas peliharaan. Penyakit yang paling ditakuti bakal kemunculannya waktu pancaroba yaitu penyakit Tetelo atau ayan, dikarenakan hingga saat ini belum ditemukannya obat yang ampuh untuk mengobati hewan unggas yang diserang penyakit ini.
Burung adalah type unggas yang paling banyak diserang penyakit Tetelo, dengan type Murai Batu-lah yang kerap jadi berlangganan korbannya. Tetapi, bukan hanya bermakna burung type yang lain aman dari ancaman penyakit yang mempunyai nama asing Newcastle Disease ini.
Penyakit Tetelo memanglah banyak menyerang di musim-musim pancaroba, lantaran pada situasi ini umumnya hewan unggas seperti burung bakal beradaptasi dari pergantian temperatur, suhu serta kelembapan hawa. Usahanya dalam beradaptasi itu punya pengaruh pada imunitas atau ketahanan badan burung yang bakal makin menyusut. Hingga bakteri maupun virus akan dengan gampang masuk ke badannya serta berkembang dengan baik.
Tidak luput virus genus paramyxovirus yang disebut pemicu dari penyakit Tetelo juga menyerang. Virus ini tetap famili dari virus paramyxovirida, virus yang dapat menghemaglutinasi aliran darah. Diluar itu, virus ini kerapkali menyerang pada organ-organ vital seperti alat pernapasan, saraf juga pada system pencernaan. Tak heran, bila penyakit ini amatlah beresiko, serta kemungkinan kecil hidup untuk burung yang benar terjangkit penyakit Tetelo ini.,
Adalah Doyle, ilmuwan yang pertama kali temukan penyakit ini pada th. 1926 di Newcastel, Inggris. Lalu disusul Kraneveld pada th. yang sama saja temukan virus dari penyakit Tetelo ini di lokasi Bogor. Hingga pada akhirnya penyakit ini ditemukan di semua dunia serta menyerang hewan-hewan unggas baik yang dipelihara ataupun yang hidup dengan cara liar.
Pada hewan unggas seperti burung, tanda-tanda penyakit Tetelo bisa kita cermati dari keadaan fisik serta kesibukan tingkahnya yg tidak umum saat dalam sangkar. Seperti memutar-mutarkan kepala serta badannya, kerap buka paruh, ke-2 sayap agak terkulai ke bawah, tatapan mata tak tajam (terlihat lemas), badan bergemetar seperti kedinginan, leher membengkak, kotorannya encer. Sebagian peristiwa pada burung yang terjangkit penyakit ini bakal mati dengan posisi kepala mendongak ke atas.
Burung atau hewan unggas lain yang terkena penyakit ini baiknya dipisahkan atau dijauhkan dari hewan unggas yang lain, lantaran virus dari penyakit Tetelo sifatnya menular. Dalam suatu artikel dituliskan hanya satu langkah menangani virus dari penyakit ini yaitu dengan menambah ketahanan badan hewan itu. Tetapi lantaran penyakit ini dikarenakan oleh suatu virus bukan hanya bakteri, maka tak dapat diberikan obat berbentuk antibiotik. Berkembang tidaknya virus ini bergantung dari seberapa kuat system kekebalan badan (imunitas) pada burung itu, system imunitas yang tinggi bakal melawan berkembangnya virus ini dalam badan serta menyingkirkan virus ini dengan sendirinya.
Sedang system imunitas itu juga di pengaruhi dari perawatan yang didapatkan dari si yang memiliki burung ocehan itu. Dengan kata lain, untuk hindari hewan unggas peliharaan anda dalam hal semacam ini burung ocehan diserang penyakit ini yaitu dengan mencermati pola perawatan, terhitung di dalamnya : pemberian pakan yang bergizi, kebersihan sangkar serta seputarnya, serta bertindak preventif (pencegahan) dari beberapa hal yang bisa menyebabkan burung ocehan anda dari semua penyakit, terhitung penyakit Tetelo.
Burung adalah type unggas yang paling banyak diserang penyakit Tetelo, dengan type Murai Batu-lah yang kerap jadi berlangganan korbannya. Tetapi, bukan hanya bermakna burung type yang lain aman dari ancaman penyakit yang mempunyai nama asing Newcastle Disease ini.
Penyakit Tetelo memanglah banyak menyerang di musim-musim pancaroba, lantaran pada situasi ini umumnya hewan unggas seperti burung bakal beradaptasi dari pergantian temperatur, suhu serta kelembapan hawa. Usahanya dalam beradaptasi itu punya pengaruh pada imunitas atau ketahanan badan burung yang bakal makin menyusut. Hingga bakteri maupun virus akan dengan gampang masuk ke badannya serta berkembang dengan baik.
Tidak luput virus genus paramyxovirus yang disebut pemicu dari penyakit Tetelo juga menyerang. Virus ini tetap famili dari virus paramyxovirida, virus yang dapat menghemaglutinasi aliran darah. Diluar itu, virus ini kerapkali menyerang pada organ-organ vital seperti alat pernapasan, saraf juga pada system pencernaan. Tak heran, bila penyakit ini amatlah beresiko, serta kemungkinan kecil hidup untuk burung yang benar terjangkit penyakit Tetelo ini.,
Adalah Doyle, ilmuwan yang pertama kali temukan penyakit ini pada th. 1926 di Newcastel, Inggris. Lalu disusul Kraneveld pada th. yang sama saja temukan virus dari penyakit Tetelo ini di lokasi Bogor. Hingga pada akhirnya penyakit ini ditemukan di semua dunia serta menyerang hewan-hewan unggas baik yang dipelihara ataupun yang hidup dengan cara liar.
Pada hewan unggas seperti burung, tanda-tanda penyakit Tetelo bisa kita cermati dari keadaan fisik serta kesibukan tingkahnya yg tidak umum saat dalam sangkar. Seperti memutar-mutarkan kepala serta badannya, kerap buka paruh, ke-2 sayap agak terkulai ke bawah, tatapan mata tak tajam (terlihat lemas), badan bergemetar seperti kedinginan, leher membengkak, kotorannya encer. Sebagian peristiwa pada burung yang terjangkit penyakit ini bakal mati dengan posisi kepala mendongak ke atas.
Burung atau hewan unggas lain yang terkena penyakit ini baiknya dipisahkan atau dijauhkan dari hewan unggas yang lain, lantaran virus dari penyakit Tetelo sifatnya menular. Dalam suatu artikel dituliskan hanya satu langkah menangani virus dari penyakit ini yaitu dengan menambah ketahanan badan hewan itu. Tetapi lantaran penyakit ini dikarenakan oleh suatu virus bukan hanya bakteri, maka tak dapat diberikan obat berbentuk antibiotik. Berkembang tidaknya virus ini bergantung dari seberapa kuat system kekebalan badan (imunitas) pada burung itu, system imunitas yang tinggi bakal melawan berkembangnya virus ini dalam badan serta menyingkirkan virus ini dengan sendirinya.
Sedang system imunitas itu juga di pengaruhi dari perawatan yang didapatkan dari si yang memiliki burung ocehan itu. Dengan kata lain, untuk hindari hewan unggas peliharaan anda dalam hal semacam ini burung ocehan diserang penyakit ini yaitu dengan mencermati pola perawatan, terhitung di dalamnya : pemberian pakan yang bergizi, kebersihan sangkar serta seputarnya, serta bertindak preventif (pencegahan) dari beberapa hal yang bisa menyebabkan burung ocehan anda dari semua penyakit, terhitung penyakit Tetelo.