Monday, March 24, 2014

CARA MERAWAT MURAI BATU BORNEO AGAR LEBIH RAJIN BUNYI / BERKICAU (GACOR)

Blog Si Petani – Sejak barter dengan seorang kawan beberapa minggu lalu, Murai Batu Borneo (MBB) yang pada awalnya memang sudah bunyi (berkicau) tapi belum terlalu rajin, namun setelah selama beberapa lama memelihara terkadang terbesit untuk menjadikan agar MBB ini lebih rajin berkicau dan lebih gacor dengan usia yang masih relative muda, dan bagaimana caranya ya … ?

Banyak kalangan penggemar murai batu yang memiliki MBB yang tujuannya hanya sekedar untuk kicauan dirumah saja dan tidak untuk diikutsertakan dalam beberapa lomba yang diadakan, demikian pula dengan saya sendiri yang memang sengaja memelihara untuk sekedar buat hiburan rumahan saja. Akan tetapi kita akan merasa lebih bangga jika burung yang kita miliki dengan rawatan yang kita lakukan sendiri bisa berhasil sesuai dengan yang kita harapkan. Sekalipun terkadang banyak juga yang komentar dan mendiskriminasikan MBB ini, kenapa demikian ? karena dengan harga yang relative murah dengan perawatan yang setiap hari harus selalu di jor dengan kroto dan EF lainnya, apakah ga rugi ? sementara harga jualnya murah ?  Kembali ke permasalah diatas, jika memang hanya untuk peliharaan sendiri tentunya kita tidak akan merasa rugi sekalipun harus mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian makanan, EF, dan juga vitamin dan lain-lainnya. 

Dan Alhamdulillah selama beberapa minggu dirawat dengan memberikan makanan ektra dan juga disertai dengan vitamin, burung menjadi lebih rajin bunyi.

Apakah rahasianya ? ternyata ada trik dan cara yang dilakukan diantaranya :

  1. Perbanyak makanan berupa kroto setiap harinya, pagi 1 sendok makan dan sore juga 1 sendok makan bahkan ketika pada siang hari habis, terkadang dikasih juga sekalipun porsinya tidak sebanyak pagi dan sore, hingga ada perubahan dari si burung, namun tetap berikan makanan hariannya yaitu voer, jika memang sudah ngevoer. 
  2. Langkah kedua adalah didekatkan dengan burung lawan jenis yaitu burung betina, usahakan jaraknya tidak terlalu dekat, sekitar 2-3 meter, apa maksud dan tujuannya ? tujuannya adalah ketika burung jantan yang setiap hari selalu dijor dengan kroto maka akan timbul birahi si burung bertambah sehingga ketika melihat lawan jenis, secara otomatis si jantan akan mengeluarkan suara aslinya dan akan otomatis pula membuat si jantan selalu berkicau, seakan-akan mengajak bercumbu dengan si betina. 
  3. Proses selanjutnya setelah gacor adalah, kurangi sedikit demi sedikit pemberian kroto, namun tidak sama sekali menghapus pemberian kroto, karena ada sebegian pendapat yang menyatakan, terlalu kebanyakan pemberian kroto juga kurang baik untuk fisik si burung, karena bagaimanapun juga tetap harus seimbang pemberian makan untuk burung, harus memenuhi kebutuhan burung, mulai kalori, protein, vitamin, mineral , dan lain-lainnya.


Demikian sedikit share pengalam.

ARTIKEL LAIN TENTANG MURAI BATU:
Semoga bermanfaat
Salam burungbudidaya