Monday, March 10, 2014

FAKTA TENTANG MERPATI BALAP YANG UNGGUL

Sebelum Anda membaca artikel merpati mengenai :
FAKTA TENTANG MERPATI BALAP YANG UNGGUL, kami sarankan Anda membaca juga artikel sebelumnya seperti:



 


Sepuluh tahun lalu, seorang ahli merpati balap di Jakarta Barat pernah berucap,beternak merpati balap itu harus berawal dari hobi. Dengan begitu ada kemauan untuk belajar. Sebaris kalimat itu sampai saat ini masih menjadi resep rahasia keberhasilan banyak pehobi dan penangkar merpati balap di tanahair.

Belajar artinya mau meluangkan waktu. Sekadar mencontohkan merpati balap unggul diperoleh melalui latihan, tidak sekadar mengandalkan darah juara. Bayangkan pula merpati balap yang terbang kencang tidak akan bagus seterusnya bila tidak diimbangi latihan rutin. Yang sering muncul adalah merpati balap semula terbang pelan, tetapi karena rutin dilatih lama-kelamaan merpati balap itu terbang amat cepat. Berikut 10 fakta yang bisa menambah pengetahuan para pehobi merpati balap.

1. Semakin lama bermain di merpati, pehobi akan mahir menilai kualitas burung. Beberapa kriterianya adalah berbulu halus, umumnya berwarna cokelat, kelabu, dan tritis, dagingnya empuk, dan ototnya kuat. Selain itu tongkrongannya sudah kelihatan, gagah. Bila merpati balap dipegang pun enak, tidak merosot. Burung bagus dagingnya empuk dan penuh, pas dengan tangan, bentuknya bulat bak perahu. Berbeda dibandingkan merpati balap biasa, bentuk perutnya segitiga dan ada tulangnya.

2. Merpati yang siap dilatih otot-otot ketiaknya tebal dan kuat. Dilatihnya harus berpasangan. Nah untuk mendapatkan pasangan tepat cari betina dewasa yang memiliki warna bulu sama dengan induk lolohan. Pada umur 8,5 bulan atau burung bertelur 10 kali ditambah 5 bulan, baru merpati siap dilombakan.

3. Pasangan merpati tidak boleh berganti. Biasanya burung yang sudah dipasangkan akan dijual berikut dengan kandangnya. Tujuannya agar burung tidak perlu adaptasi lagi. Bahkan biasanya baju yang biasa dipakai pelatih pun ikut dibeli. Dengan modal baju tersebut merpati tidak akan berpindah ke tangan orang lain saat lomba dan latihan.

4. Latihan harus rutin dilakukan sepanjang waktu. Geberan betina harus bagus, mantap tidak goyang. Kalau goyang, masuknya jantan ke tangan goyang juga. Latihan dibagi dalam 3 babak yang berbeda jarak. Setiap babak terdiri atas 5 kali ulangan dengan waktu istirahat antar babak setengah jam. Sudah begitu biasakan untuk melatih merpati terbang lurus, jangan berbelok.

5. Merpati balap berumur satu tahun sudah siap menjadi indukan. Jantan siap kawin kalau sudahbekur alias mengeluarkan suara “kuur”. Pasangannya betina birahi cirinya saat dibekurin jantan langsung depa. Nah, anak merpati kebanyakan lahir berpasangan, jantan betina. Biasanya induk mengerami telur selama sepekan. Setelah itu telur dipindah ke induk babu atau induk lolohan. Induk sesungguhnya kemudian dimandikan dan seminggu kemudian akan bertelur lagi. Dalam ternak merpati, betina memegang peranan dalam menghasilkan anakan bagus, hampir 60%.

6. Sepasang induk babu paling bagus meloloh 1 telur, tetapi 2 telur pun masih bisa. Lama meloloh 30–48 hari. Induk babu paling bagus banyak karena sepasang induk hanya meloloh 2–3 kali saja dengan selang waktu istirahat 1–1,5 bulan. Lebih dari itu, induk sudah bosan dan ditakutkan akan menelantarkan anakannya yang diloloh tidak sehat.

7. Telur dipindah ke induk babu yang memiliki tanggal bertelur beriringan, paling lama bedanya 2 hari, dan terbaik satu hari. Yang penting babunya harus bertelur belakangan. Andai induk dijodohkan Minggu, misalnya, induk babu dijodohkan Senin supaya bertelur beriringan. Bila dijodohkan hari Minggu, Senin berikutnya induk sudah bertelur.

8. Terdapat kepercayaan tertentu dalam merpati balap. Burung yang dilombakan tidak pernah diambil anaknya. Bila diambil, telur tidak ditetaskan selama burung masih mengikuti lomba.

9. Penyakit yang sering menyerang merpati balap adalah tetelo di saat peralihan musim. Sebagai tindakan preventif berilah merpati vitamin secara rutin. Selain itu tutup ruang kandang agar angin tidak masuk. Selama itu, burung hanya dilepas di dalam ruangan.

10. Pakan yang diberikan berupa jagung kecil, jagung kecil, beras merah, kacang hijau, dan tepung kerang. Pakan diberikan 2 kali sehari. Pada pagi jumlah pakan yang diberikan cukup sedikit 10—15 butir, serta sore diberikan sekenyangnya. Merpati yang sudah dilatih biasanya sedikit makan, tapi merpati yang sedang meloloh akan banyak makan.
disarikan dari :http://www.bebeja.com/