Untuk menambah informasi bagi anda yang hobby memelihara burung terutama untuk jenis burung merpati banyak blog-blog yang memposting tentang merpati yang dapat anda peroleh di google search untuk hari ini blog ini akan share mengenai CIRI MERPATI YANG BAGUS
Pemeliharaan merpati yang berkesan adalah pemeliharaan yang berawal dari penetasan telur. Untuk menetaskan telurnya, burung merpati memerlukan waktu sekitar 20 sampai 22 hari. Anak-anak merpati atau piyik memiliki bulu-bulu halus yang disebut bulu kapas di sekujur tubuhnya. Bulu itu tampak berwarna kuning keputih-putihan. Ketika kaki-kakinya belum kuat, anak-anak merpati dalam posisi mendekam. Paruh anak merpati masih lunak berwarna kuning kecoklatan. Anak merpati masih disuapi oleh induk atau bapaknya. Selama pertumbuhan ke arah dewasa, usahakan anak merpati ditempatkan pada kandang-kandang yang cocok untuk proses adaptasi, baik dengan suhu di sekelilingnya ataupun tingkat keselamatannya.
Kondisi suhu sekelilingnya jangan terlalu dingin dan jangan terlalu panas. Untuk mengetahui apakah suhu di sekelilingnya cocok atau tidak dengan kondisi anak merpati, kita dapat melihat tingkah laku atau gerak-geriknya. Biasanya ketika suhu terlalu panas, paruh senantiasa tampak terbuka seperti kehausan. Jika hal itu yang terjadi, berarti suhu sekelilingnya tidak nyaman. Anak-anak merpati harus segera dipindahkan ke tempat yang lebih nyaman atau ke kandang yang diberi peneduh.
Setelah kira-kira berumur antara 2 sampai 3 bulan, anak merpati tersebut perlu diberi imunisasi. Selang beberapa hari setelah itu anak merpati dicampur baurkan dengan sekelompok anak merpati lain pada kandang sampai nanti terjadi proses saling menemukan jodoh dan berpasangan. Biasanya setelah menemukan pasangannya, si merpati takut kehilangan pasangannya. Bila sudah berpasangan, langkah selanjutnya adalah kita mulai memisahkan sepasang merpati tersebut dengan cara si jantan dilepaskan.
Mula-mula pelepasan tersebut dilakukan dari jarak dekat. Kemudian makin lama makin menjauh jaraknya. Pelepasan bertahap ini dilakukan secara berulang-ulang sampai kedua merpati tersebut tidak lupa pada pasangannya. Dalam proses pemeliharaannya, merpati tersebut harus senantiasa dapat bergerak bebas dan leluasa. Peternak tidak usah merasa khawatir merpati itu akan hilang. Walaupun dilepaskan bebas sebebasbebasnya, merpati akan tahu dan pasti kembali pulang ke rumah atau kandang tempat tinggalnya.